Walikota Rotasi Pejabat Sruktural Pemkot Bogor

Ada Pesan Khusus Untuk Camat Bogor Tengah

bogorOnline.com

Untuk meningkatkan kinerja Birokrasi dan Pelayanan Terhadap Masyarakat, Walikota Bogor, Bima Arya, melantik 106 pejabat struktural dan 25 pejabat fungsional eselon III dan IV. Rotasi dan mutasi ini dilakukan karena dilatarbelakangi kebutuhan yang mendesak yakni meningkatkan kinerja birokrasi dan pelayanan terhadap masyarakat.

Bertempat di Ruang Paseban Sri Baduga, Balaikota Bogor, para pejabat tersebut dilantik, tidak hanya berdasarkan hak prerogatif walikota, melainkan juga berdasarkan sejumlah peraturan perundang-undangan yang berlaku, mulai dari rekomendasi Menteri Dalam Negeri RI, dengan surat nomor 820/980/OTDA yang diterbitkan pada 6 Februari 2018 terkait hal persetujuan mutasi pejabat administrator, pejabat pengawas dan pejabat fungsional tertentu dilingkungan Pemda Kota (Pemkot) Bogor. Selain itu, ada juga surat atas nama Gubernur Jawa Barat nomor 824/213/BANGRIR tanggal 6 Februari 2018.

“Rotasi, mutasi, promosi adalah bagian yang sangat wajar dalam konteks pembinaan pengkaderan untuk meningkatkan kinerja birokrasi pemerintahan. Ada kewenangan prerogatif walikota disitu, namun tentunya harus sesuai dengan pertauran perundang-undangan yang berlaku,” ungkap Bima Arya kepada wartawan, Jum’at (9/2/18).

Pelantikan pejabat tersebut, lanjut Bima, merupakan sebuah hasil dari sebuah proses yang panjang, bukan hitung-hitungan di menit akhir. Bahkan sampai tadi pagi masih ada staff juga, ada di dinas dan ada di kelurahan Menyampaikan harapan-harapannya. Tentunya itu tidak mungkin untuk dilakukan karena ini bukan kesewenang-wenangan walikota secara pribadi, hitung-hitungan di last minute menggeser A ke B dan sebagainya.

“Ini merupakan suatu proses yang panjang, mulai dari usulan, pemabahasan di baperjakat, sampai persetujuan Mendagri dan Gubernur Jawa Barat. Tidak bisa begitu saja, kita harus taat kepada aturan dan fatsun kepada atasan,” tambah Bima.

Bima menjelaskan, alasan dilakukannya rotasi dan mutasi tersebut, pertama, adanya kebutuhan untuk pengisian jabatan kosong karena pensiun maupun meninggal dunia, kedua, adanya keperluan untuk melakukan penyesuaian kepada aturan-aturan yang berlaku.

“Ada 22 jabatan kosong yang harus mendesak diisi karena diperlukan untuk kesinambungan dan keberlangsungan pelayanan publik. Kita harus melakukan penyesuaian terkait dengan aturan bahwa kepala UPTD puskemas yang semula adalah pejabat struktural kemudian menjadi jabatan fungsional dengan tugas tambahan sebagai kepala puskesmas,” jelasnya.

Bima menuturkan alasan rotasi dan mutasi tersebut, karena hadirnya kebutuhan penyesuaian terkait dengan munculnya atau hilangnya UPTD baru sesuai dengan peraturan perundang-undangaan yang baru.

“Diamanatkan sesuai proses validasi dari Gubernur, bahwa UPTD tersebut harus segera diisi. Sesungguhnya masa ini telah melewati tenggat waktu bulan Januari. Jadi kita baru bisa realisasikan hari ini,” tuturnya.

Bima juga menegaskan, pelantikan pejabat struktural dan fungsional di Kota Bogor lebih ramping jika dibandingkan dengan daerah lain.

“Berdasarkan informasi, rotasi dan mutasi di Kota Bogor ini terbilang lebih ramping karena hanya terkait pengisian tadi dibanding daerah lain yg melakukan rotasi mutasi hingga 300-700 pejabat. Di kota bogor hanya sekitar 100 sekian yang konteksnya dibatasi tadi,” terangnya.

Terakhir, Bima juga berpesan kepada seluruh pejabat yang baru dilantik untuk bekerja sebaik-baiknya dengan kekuatan keikhlasan dan ketulusan.

“Jabatan itu amanah, jabatan itu kepercayaan, tidak usah khawatir atas hal-hal lain sejauh sesuai dengan aturan didorong oleh kekuatan ikhlas tadi. Insha Allah bapak ibu sekalian akan merasakan dan menikmati segala sesuatu yang indah pada waktunya,” ujar Bima.

Bima juga memerintahkan kepada aparatur di wilayah maupun OPD untuk memiliki sikap melayani dan memudahkan segala urusan warga.

“Jangan pernah menyulitkan urusan warga, Aduan warga dengan cepat bisa sampai ke mana saja. Sampai ke ponsel walikota, sampai ke tangan media, bahkan mungkin bisa sampai ke pemangku jabatan tertinggi di republik ini. Jadi sekali lagi mudahkan urusan warga, ikhtiarkan untuk selalu memberikan kebahagian kepada warga dengan memaksimalkan pelayanan. Insya Allah pahala akan menanti pada saatnya nanti. Untuk pejabat yang bertugas di wilayah pesan saya jangan malas turun ke lapangan, dekat selalu dengan warga, rasakan denyut keseharian warga,” ujarnya.

Bima Arya menitipkan pesan khusus kepada Camat Bogor Tengah yang baru dilantik, yakni Agustiansyach. Bima meminta mantan Kepala Bidang Pengendalian dan Operasi Satpol PP Kota Bogor itu untuk menjadikan Bogor Tengah sebagai daerah percontohan yang bersih, tertib dan nyaman.

“Khusus untuk Camat Bogor Tengah, wilayah ini merupakan etalase Kota Bogor. Presiden RI adalah warga Bogor Tengah, dan setiap jengkal Bogor Tengah harus dipastikan menjadi contoh daerah yg paling bersih, paling nyaman dan paling disiplin. Karena itu saya titip betul kepada pak camat, untuk dapat merangkul semua potensi yang ada di Bogor Tengah. Rangkul para lurah, rangkul para tokoh masyarakat untuk bersama-sama menjadikan Kecamatan Bogor Tengah bersinergi dengan seluruh kecamatan yang ada menjadikan Kota Bogor bersih tertib dan nyaman dan menjadi kota kebanggan kita semua,” pungkasnya. (Rky)

ARTIKEL REKOMENDASI