bogorOnline.com
Untuk pertama kalinya, pameran yang secara khusus menghadirkan karya trimatra, digelar di Kota Bogor. Karya-karya seni rupa tiga dimensi itu tentu akan memberi kesan yang berbeda, selain sebagai pengayaan bentuk karya seni rupa lain, masyarakat juga akan melihat inspirasi hebat para seniman yang merupakan alumnus Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Kesenian Jakarta (IKJ)/LPKJ Bogor dan Jakarta. Peresmian pameran dilakukan pada 14 September 2018 di Taman Pajajaran Sport Club, Perumahan Taman Pajajaran Blok C1, Bantar Kemang, Katulampa, Bogor Timur. Sementara bagi masyarakat yang ingin menikmati langsung, pameran terbuka secara umum mulai 15 September hingga 15 Oktober 2018.
Bertajuk Bogor Art Craft – Nuansa Seni Trimatra, pameran ini juga akan dilengkapi dengan kegiatan motivasi, kreasi dan edukasi dari para perupa senior kepada generasi muda yang ingin mempelajari dunia seni trimatra. Mereka: Agoes Salim, Augustine, Benny Ronald Tahalele, Bernauli Pulungan, Darwin Rasty, Hurip Hudoyo, Jessy, Kusmei Santo, Teddy Murdianto, Yana W Sucipto dan Yani M Sastranegara, para peserta pameran dengan senang hati akan berbagi keilmuan mengenai karya seni rupa trimatra.
Dedaran karya trimatra dari ragam material berwujud tak terhingga dalam pameran tersebut, akan menawarkan unsur kebaruan, kreativitas dan kejutan bagi publik yang selama ini tidak akrab dengan karya-karya seni serupa tiga dimensi. Media yang variatif dalam pameran ini menandakan bahwa seni patung juga berkembang, seiring dengan perkembangan seni rupa kontemporer. Karya-karya tiga dimensi yang kontemplatif ini tentu layak diapresiasi. Bahkan, seni patung masa kini juga dirangkum dalam pameran ini, bukan hanya dalam wujud sosok, namun juga wujud abstrak yang multi tafsir.
Melalui gelaran karya ini, masyarakat dan hiruk-pikuk kota diharapkan dapat menempatkan karya trimatra sebagai bagian dari komunikasi sosial-kultural.
“Pameran ini juga membawa sebuah kesadaran bahwa upaya untuk menjelaskan kreativitas seniman melalui proses kreasi dan karyanya menuntut tidak hanya pemahaman tentang inspirasi, tetapi juga faktor sosial seperti semangat kolaborasi, adanya jaringan pendukung dan pendaran nilai yang ditawarkan area kebudayaan dalam kehidupan sosial,” ungkap Yana W Sucipto, salah seorang peserta pameran yang juga merupakan Ketua Komite Seni Rupa Dewan Kesenian dan Kebudayaan Kota Bogor (DK3B).
Sementara itu, Arifin Himawan, Ketua Harian DK3B melihat ada sisi lain yang dinilainya menggembirakan.
“Pameran karya patung dan trimatra ini tentu membuka wacana lain kepada kita di dunia seni rupa. Pertama, kita tahu tidak hanya bentuk lukisan. Kedua, tak kalah menariknya, justru di daerah Bogor Timur ini muncul pihak-pihak yang secara mengejutkan mendukung keberadaan dan eksistensi seni rupa di Kota Bogor. Saya sangat menghargai peran itu,” ujar Arifin.
Ia berharap, pihak yang turut peduli pada perkembangan seni tidak hanya muncul dari manajemen Taman Pajajaran Sport Club yang ada di Bogor Timur, tetapi juga wilayah lain yang selayaknya turut mendorong perkembangan seni rupa di Kota Bogor.
Dibuka oleh Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Bogor, Shahlan Rasyidi, pameran para perupa trimatra ini menjadi referensi penting bagi pengembangan potensi dan daya saing Kota Bogor dalam industri kreatif.
“Pertumbuhan industri kreatif tidak hanya meningkatkan daya saing pasar, tetapi juga mendorong tumbuhnya produk-produk budaya dan nilai pariwisata yang terus dikembangkan oleh Kota Bogor,” ungkap Shahlan.
“Kontribusi seniman dalam industri kreatif menjadi sangat penting dan sudah saatnya mendapatkan perhatian dari semua pihak agar pertumbuhannya semakin menggembirakan,” pungkasnya. (*)