CIBINONG – Democracy and Electoral Empoweement Partnerahip (DEEP) dan Lembaga Studi Visi Nusantara Maju (LS-ViNus) menggelar Kursus Singkat Pemilu dan Demokrasi(KurSi) bagi kelompok milenial angkatan pertama. Kegiatan dengan peserta para pemilih pemula, bertujuan untuk memberikan pendidikan politik bagi masyarakat.
“Ketika banyak pihak dari lembaga-lembaga politik, entah itu penyelenggara pemilu, partai politik, lembaga legislatif dan eksekutif pada momentum politik seperti senantiasa menyerukan masyarakat untuk mejadi pemilih yang cerdas dan bertanggungjawab, maka logika sederhana kita berfikir, kecerdasan dan tanggungjawab dalam konteks apapun tidak mungkin tanpa melalui proses pendidikan, termasuk kecerdasan dalam menentukan pemimpin,” ujar Yisfitriadi, Ketua DEEP.
Ditambah lagi, lanjutnya kejahatan-kejahatan politik seperti kampanye hitam, kampanye negatif, politik uang, memproduksi dan menyebarkan hoax seakan menjadi tradisi akhir. Mereka tidak menyadari perilaku tersebut akan mampu mengundang konflik dan mengancam keutuhan berbangsa dan bernegara. “Disisi lain, hampir semua lembaga politik di atas, tidak maksimal dalam menerankan pendidikan politik tersebut. Maka dalam kondisi tersebut LS-ViNus bekerjasama dengan DEEP akan berusaha semaksimal mungkin mengisi ruang-ruang kosong tersebut, sebagai bentuk konsistensi dan komitmen gerakan advokasi dan edukasi serta tanggungjawab moral sebagai warga negara yang selalu optimis memandang bangsa ini ke depan,” paparnya.
Generaai millenial menjadi sasaram dari program ini, karena sebagai bentuk mempersiapkan generasi masa depan untuk melek politik yang etik, bermoral dan berkeadaban, bukan politik yang mengundang konflik dan merusak tatanan peradaban bangsa ini.
“Kusus Singkat yang kami programkan akan terus berjalan dengan tidak mengenal momentum politik,kami akan menggelar program ini sepanjang tahun, sehingga kami berharap akan semakin banyak ke depan generasi yang cerdas dan berganggungjawab dalam menentukan pilihan pemimpin dan berpartisipasi aktif dalam setiap proses yg sedang berjalan,” tambahnya
Untuk angkatan perdana ini seyogyanya dibuka oleh Ketua DPRD Kab. Bogor Ilham Permana, Yus mengatakan, pihaknya sudah menyampaikan surat permohonan membuka acara jauh-jauh hari kepada ketua DPRD tersebut. Namun sampai acara dimulai tidak mendapatkan konfirmasi apapun dari yang bersangkutan. ‘Saya menyayangkan ketidakresponan ketua DPRD tersebut, padahal dia pimpinan sebuah lembaga yang seharusnya mempunyai konsep dan implementasi yang riil terhadap advokasi dan pendidikan politik,” katanya.
Yus menilai selain ketua DPRD Kab. Bogor tidak mempunyai etika, lemah dalam komunikasi politik, jauh dari itu ketua DPRD Kab. Bogor tidak memiliki mindset pendidikan politik dan tidak mempunyai niat baik untuk membangun kapasitas SDM ke depan terutama dalam menyiapkan generasi millenial untuk melek politik. “Saya berharap ke depan masyarakat cerdas dalam memilih Calon Anggota legiaslatif, dan didorong untuk memilih wakil rakyat yang berpihak kepada penyiapan kapasitas generasi ke depan,” harapnya.
Walaupun ketua DPRD Tidak hadir, acara berjalan dengan meriah, dibuka oleh direktur DEEP. Adapun KurSi ini ada 4 sesi, Pertama, pengantar pemilu dan demokrasi, perspektif konseptual dan filosofis, yang diisi oleh Daniel Zukhron (Komisioner BAWASLU RI 2012-2017). Sesi kedua, Kelompok Milenial, demokrasi dan pemilu, diisi oleh Nugroho Noto Susanto, (Tim Assistenai dari bawaslu RI), Ketiga, studi kasus pemilu di kabupaten Bogor, diisi oleh Ketua Bawaslu Kabupaten Bogor, Irvan Firmansyah dan keempat, Praktik Pemilu diisi oleh Ketua KPU Kabupaten Bogor, Umi Wahyuni . (ful)