BOGORONLINE.com, Kota Bogor – Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) sebagai usaha ekonomi produktif yang dimiliki perorangan maupun badan usaha merupakan target Pemerintah Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, untuk terus ditingkatkan dan dikembangkan.
Dalam mewujudkan ekonomi kerakyatan tersebut, setidaknya ada tiga konsep penting yang akan dijalankan oleh pihak Kecamatan Bogor Tengah.
Dipaparkan Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Bogor Tengah, Dicky Iman Nugraha, Yang pertama adalah Kecamatan Bogor Tengah tentunya berkomitmen untuk membantu pengembangan usaha para pelaku UMKM.
“Sehingga kita hari ini melakukan pembinaan bekerjasama dengan Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah (KUKM) Kota Bogor sebagai narasumber,” ujar mantan Lurah Katulampa tersebut, Kamis (8/4/2021).
Disamping itu, lanjutnya, pertama adalah pada medio bulan April ini, pihak Kecamatan Bogor Tengah akan memberikan solusi permodalan kepada para pelaku UMKM di Kecamatan Bogor Tengah dengan menggandeng Bank BJB yang juga memiliki program kredit untuk UMKM dengan bunga yang lebih rendah.
Kemudian yang ke dua, masih kata Dicky, Bogor Tengah berkomitmen menjadikan UMKM sebagai bagian dalam upaya perwujudan Kota Bogor sebagi kota yang ramah keluarga.
“Kenapa karena salah satu misi dari Kota Bogor itu kan membuat kota yang sejahtera, tentunya membuat kota yang sejahtera menjadi PR kita bersama,” tutur Dicky.
Ia pun mengungkapkan, selama pandemi sektor usaha yang paling bertahan itu adalah UMKM, sehingga pihaknya mencoba untuk pertama meningkatkan dan memajukan UMKM yang telah eksis. Kemudian, masih kata dia, kecamatan juga mencoba menggali potensi bangkitan bernagai UMKM yang baru.
“Sehingga dengan banyaknya UMKM yang berkembang, kita berharap kesejahteraan masyarakat dapat terwujud Tanpa melulu menjadi PR dari Pemkot Bogor,” katanya.
Kemudian point yang ketiga Dicky akan terus mwnggenjot para pelaku UMKM dan ekonomi kreatif dapat menjadi motor dalam masa pandemi ini, sehingga meskipun terdampak ekonomi tidak terlalu terganggu oleh perekonomian yang besar.
“Setidaknya ekonomi masyarakat kerakyatan tetap strugel,” pungkas Dicky. (*)