Sidak Rumah Sakit di Kota Bogor, Bima Arya: BOR Masih 31 Persen

BOGORONLINE.com, Kota Bogor – Forkopimda Kota Bogor melakukan inspeksi mendadak ke beberapa rumah sakit di wilayah Kota Bogor untuk memastikan kesiapan fasilitas rumah sakit menghadapi lonjakan kasus Covid-19.

Sidak tersebut diikuti Wali Kota Bogor Bima Arya didampingi Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, Kepala Kejari Kota Bogor Sekti Anggraini dan unsur forkopimda lainnya.

Pada kesempatan itu, Bima Arya meminta rumah sakit di Kota Bogor untuk mengkonversi tempat tidur umum menjadi tempat tidur bagi pasien Covid-19. Sebab, pada, Sabtu (5/2) lalu, Kota Bogor mencatatkan penambahan 741 kasus baru. Angka harian ini mendekati jumlah puncak penularan virus korona varian delta.

Sidak yang dilaksanakan ke beberapa rumah sakit di Kota Bogor ini, kata dia, merupakan instruksi pemerintah pusat untuk mengecek Bed Occupancy Rate (BOR) dan juga untuk memastikan pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit dengan gejala sedang dan berat.

Sementara untuk pasien Covid-19 dengan gejala ringan bisa menjalani isolasi mandiri atau isoman di rumah.

“Untuk itu kita pastikan kesiapan fasilitas perawatan pasien Covid-19, khususnya tempat tidur. Secara keseluruhan tempat tidur di rumah sakit sudah dikonversi, di antaranya di Rumah Sakit Hermina, RSUD Kota Bogor dan Bogor Senior Hospital,” kata Bima Arya di RSUD Kota Bogor, Senin (7/2/2022).

Sejauh ini, lanjutnya, BOR di Kota Bogor masih terkendali dan berada di angka 31 persen. Artinya, sambung Bima Arya, warga yang dirawat lebih banyak memiliki gejala ringan dan kondisinya masih terkendali. Berbeda hal dengan beberapa kota yang mengalami tren peningkatan.

Namun begitu, ia mengimbau semua pihak tidak boleh lalai dan lengah. BOR juga harus terus dimonitor dan langkah antisipasi harus segera dilakukan ketika mulai mengalami peningkatan.

“Jika terus merangkak naik, berarti ada sesuatu yang harus kita antisipasi. Hanya ketika BOR RSUD Kota Bogor mencapai 80 persen, rumah sakit perluasan akan kita aktivasi, tapi saat ini belum,” ujar Bima Arya.

Pihaknya juga ingin memastikan prioritas bagi warga yang harus didahulukan dan rumah sakit yang dicek sudah menaati instruksi tersebut, demikian juga di fasilitas ICU.

“Pasien yang dirawat kondisinya yang berat sebagian besar karena komorbid dan lansia. Sebagian besar juga yang dirawat adalah yang belum di vaksin,” jelasnya.

Untuk pasien Covid-19 yang berasal dari luar Kota Bogor dan belum divaksin, ia akan segera berkoordinasi dengan pihak terkait.

Usai sidak ke rumah sakit, rombongan melanjutkan mengunjungi beberapa warga yang tengah menjalani isolasi mandiri di wilayah Kecamatan Bogor Timur.

Menurut Bima Arya, warga yang isoman harus juga diperhatikan. Oleh karena itu, Satgas Covid-19 kewilayahan akan segera diaktivasi semua, RW Siaga dan Puskesmas diminta untuk berkoordinasi dengan Babinsa dan Bhabinkamtibmas. “Lakukan monitoring dan sosialisasi penggunaan telemedicine untuk memonitoring warga isoman,” katanya.

Dilokasi yang sama, Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol. Susatyo Purnomo Condro menambahkan, sejalan penanganan medis yang harus dilaksanakan, maka pembatasan mobilitas, baik secara makro maupun mikro akan terus dilakukan.

“Satu bulan ini secara makro pelaksanaan Ganjil Genap atau penutupan ruas jalan protokol pada pukul 22.00 WIB dan mulai kemarin malam sudah dilaksanakan untuk gerakan tutup portal, sehingga diharapkan tidak hanya di pusat-pusat area publik tetapi pada tingkat RT dan RW. Semua sudah lebih menguatkan disiplin protokol kesehatannya,” tegasnya.

Sementara Anggota DPRD Kota Bogor Karnain Asyhar yang hadir meminta agar penanganan Covid-19 disegarkan kembali, khususnya kepada masyarakat. (Hrs)

ARTIKEL REKOMENDASI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *