BOGORONLINE.com, TANJUNGSARI – Pembangunan jalan Sirnarasa menuju taman wisata penangkaran rusa Desa Buanajaya, Kecamatan Tanjungsari terkesan dibiarkan. Pasalnya, pembangunan jalan belum layak dilewati, karena masih seperti jalan sebelumnya. Hal itu tidak sebanding dengan anggaran yang digelontorkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor.
Jalan yang dibangun pihak ketiga, CV Alpe Putra APBD 2021, menelan biaya Rp 466 juta lebih, hasilnya tidak maksimal. Kondisi lapangan, jalannya masih rusak parah.
Selain pembangunan jalan menuju lokasi penangkaran rusa, dianggarkan pula dana untuk lahan parkir dengan total keseluruhan, sekitar Rp 5 miliar. Lokasi parkir disiapkan, karena wisata penangkaran rusa berada di Desa Buanajaya, harus menyeberang Sungai Cibeet.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Bogor, Deni Humaedi mengakui proyek pembangunan jalan menuju wisata.penangkaran rusa Termasuk pembangunan lokasi parkir yang dananya telah disiapkan Pemkab Bogor.
“Ya betul, pembangunan jalan dan lokasi parkir, belum selesai dikerjakan. Itu proyek multi years, anggarannya bisa diambil tiap tahun,” kata Deni melalui HP Telephone cellularnya kemarin.
Untuk itu, dirinya memohon dukungan dari seluruh warga Tanjungsari demi terwujudnya lokasi wisata. “Insyaallah, tahun ini pembangunannya berlanjut,’ tegasnya.
Namun, keberadaan jalan menuju lokasi wisata, menjadi sorotan warga sekitar. Mereka menilai, jalan tersebut mengancam keselamatan jiwa pengunjung karena banyaknya boulder atau batu besar di pinggir jalan.
“Memprihatinkan, di pinggir jalan bertebaran batu besar yang bisa saja sewaktu-waktu mengancam keselematan jiwa para pengunjung,” kata salahsatu warga Tanjungsari Angga Dita, kemarin di Tanjungsari.
Ia, berharap kepada dinas terkait lebih aktif mengkaji perencanaan. Sehingga kedepan tidak terjadi musibah menimpa pengunjung taman Rusa. Diharapkan pula, para stakeholder membantu pemerintah dslam program pengembangan wisata agar berjalan dengan baik.
“Saya mengajak rekan-rekan Pers, lsm dan ormas berperan aktip memonitoring. Karena pembangunan ini menggunakan uang yang bersumber dari pemerintah, pendapatan daerah, dari pajak. Yang mana dana tersebut bersumber dari rakyat,” pungkas Angga yang juga Anggota LSM. (Soeft)