Maskot Rubo tidak asal jadi, tapi melalui proses dan perencanaan yang matang. Sebelumnya tim dari Pemkot melakukan kajian survei selama delapan hari dari 13-20 April 2023. Ada 3.169 responden, 81 persen warga Kota Bogor dan 19 persen warga luar Kota Bogor.
Hasil kajian survei berupa kuesioner ini kemudian disayembarakan. Sayembara desain yang digelar Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor pada 28 April-10 Mei 2023 diikuti 88 peserta secara nasional dengan melibatkan juri dari seniman, akademisi dan perwakilan masyarakat.
Desain RuBo dirancang langsung Mahdi Albart warga Gunung Batu, Kecamatan Bogor Barat. Sedangkan kostum RuBo dibuat Romas, pengrajin kostum cosplay yang sudah ahli asal Malabar, Kecamatan Bogor Tengah.
Menurut Bima Arya RuBo saat ini menjadi milik semua warga Kota Bogor dan boleh diproduksi oleh seluruh UMKM di Kota Bogor sebagai merchandise.
“Jadi kalau orang Jakarta dan sekitarnya ke Bogor tidak hanya mencari roti unyil, talas dan lainnya, tetapi juga merchandise RuBo,” katanya.
Dirinya juga menyatakan, tidak boleh ada monopoli dalam penggunaan desain maskot dan pembuatan merchandise RuBo. Meski dibebaskan memproduksi merchandise, Bima melarang masyarakat membuat kostum RuBo terlebih dijadikan badut untuk ‘ngamen’ .
Ia menegaskan hanya ada satu RuBo di Kota Bogor, tidak boleh ada di jalanan atau persimpangan jalan. Jika masyarakat yang ingin mengundang RuBo dipersilahkan bersurat ke Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Bogor, seperti untuk acara istimewa, mengenalkan program-program dinas/OPD dan acara lainnya.
Kedepan RuBo menjadi brand ambassador Kota Bogor dan juga penyemangat dalam kegiatan pemerintah dan masyarakat Kota Bogor, termasuk saat Kota Bogor menjadi tuan rumah gelaran Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Barat tahun 2026. Saat ini UMKM sudah memproduksi barang-barang bertemakan Maskot Rubo dengan ciri khas berwarna biru dan hijau tersebut.
“Ini udah mulai banyak produksi-produksi si RuBo, nah ini ada kantong untuk belanja si RuBo, pajangan si RuBo, tempat minum, kemudian gantungan,” kata Bima Arya.
Kemudian, yang menarik adalah kue RuBo. Dalam instagram milik Bima Arya, ia juga sempat mencicipi makanan unik tersebut.
“Jadi warga Bogor silahkan berkreasi, untuk UMKM Kota Bogor manfaatkan, silahkan boleh DM saya, boleh japri, enaknya si RiBo dibuat apa lagi, ada roti si RuBo barangkali,” ucap dia.
Sementara itu, Ketua Dekranasda Kota Bogor, Yane Ardian mengatakan, agar tertib dalam produksi RuBo, maka ada persyaratan UMKM Marchandise Rubo yang harus dipenuhi, pertama UMKM Kota Bogor yang hanya memiliki KTP Bogor, anggota desranasda Kota Bogor, memiliki nomor induk berusaha.
Lalu, syarat lainnya adalah marchandise diproduksi di Kota Bogor, disain sesuai standar yang ditetapkan Pemkot Bogor, serta karya mereka harus lulus proses kurasi pengelola galeri 100% Bogor Pisan.
“Pengelola galeri 100% Bogor Pisan melakukan kurasi sebenarnya lebih pada spesifik dan warna saja. Aspek lainnya silahkan berkreasi bebas,” imbuh dia.
Meski belum genap satu bulan, hingga saat ini sudah ada 13 jenis produk, dan sudah 24 pelaku usaha yang mengajukan hasil karya bertemakan Maskot RuBo.
Adapun, produk RuBo yang bisa ditemui saat ini mulai dari pakaian baik kemeja, hoddie, kaos; gantungan kunci; bando; tumbler; mug; payung; tote bag, bantal, boneka.
Kemudian, keramik; snack/kue, pemasok; kalung; topi; dan terakhir kertas kado.
“Harapannya dengan adanya Rubo, pelaku ekonomi kreatif di Bogor menyambut baik,” tukas dia.
Setiap anggota tubuh RuBo memiliki makna yang terkandung di dalamnya. Tanduk RuBo menyimbolkan kujang yang menjadi senjata khas Kota Bogor.
Wajahnya RuBo yang periang menggambarkan sifat warga Kota Bogor yang someah atau ramah. Simbol hati berwarna hijau di dahi RuBo menjadi identitas unik hewan rusa totol dan juga melambangkan cinta. Sementara 9 torol putih di badan RuBo menjadi simbol filosodi Tepas Lawang Salapan Dasakerta.
RuBo memiliki warna biru dan hijau lantaran kedua warna tersebut dianggap sebagai warna yang paling menggambarkan Kota Bogor berdasarkan hasil survey Pemkot sebelum sayembara. (Advetorial)