BOGORONLINE.com – Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor telah merelokasi sementara pipa PVC 12 inci yang terdampak longsor tembok penahan tanah (TPT) Jalan Saleh Danasasmita, Kelurahan Batutulis, Kecamatan Bogor Selatan.
Pengerjaan relokasi pipa tersebut rampung pada Minggu (19/11/2023) sore. Namun hingga hari ini Selasa (21/11/2023), Perumda Tirta Pakuan masih berusaha melakukan recovery atau pemulihan aliran air terutama pada wilayah layanan paling jauh di Kecamatan Bogor Barat.
Dalam kegiatan itu, petugas juga membuang angin yang terjebak di dalam pipa dengan membuka hidran dan keran wash out.
“Kegiatan relokasi pipa PVC 12 inci di Batutulis, Alhamdulillah kami sudah melewati kejadian longsor yang sangat mempengaruhi wilayah zona 3B,” kata Direktur Teknik (Dirtek) Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor, Ardani Yusuf, Selasa (21/11/2023).
Di layanan zona 3B, kurang lebih ada 10 kelurahan di Kecamatan Bogor Barat dengan 30 ribu pelanggan yang sempat terhenti pelayanan air bersih atas kejadian ini.
Ardani lanjut menerangkan, bahwa yang paling krusial adalah recovery yang memakan waktu lama di Balumbang Jaya sebagai wilayah paling ujung layanan zona 3B.
“Jadi perlu kami sampaikan pipa PVC 12 inci itu melalui inline pump sehingga melalui beberapa wilayah yang tentunya sangat lama dalam hal normalisasi pengaliran,” bebernya.
Ia juga menjelaskan, ada tiga wilayah khusus di Kecamatan Bogor Barat sebagai wilayah paling ujung selain Balumbang Jaya, juga Situ Gede dan sebagian wilayah Bubulak.
“Berdasarkan pengalaman kami, apabila terjadi mati inline pump, recovery butuh waktu sampai tiga hari. Jadi pada saat perbaikan selesai hari Minggu sore, sampai hari ini kami berusaha melakukan normalisasi,” jelasnya.
Untuk wilayah Pasir Kuda, Gunung Batu, Sindang Barang dan wilayah pertengahan lainnya, kata Ardani, secara recovery lebih cepat. Artinya di hari H selesai, pada malam harinya air sudah mengalir ke beberapa wilayah.
“Hingga hari Selasa sore ini wilayah Batuwulung, Balumbang Jaya belum juga ada aliran karena wilayah paling ujung,” katanya.
“Sindang Barang Pilar 1 dan 2 tadi pagi baru menyala, karena itu kami terus melakukan pembuangan angin yang terjebak di pipa,” imbuhnya.
Oleh karena itu, dirinya secara langsung memerintahkan Manager dan Asisten Manager bagian Trandis untuk melakukan pengecekan sampai wilayah paling ujung.
Dari hasil pengecekan lapangan, kata Ardani, memang betul wilayah paling ujung tersebut belum teraliri meski sudah ada aliran air. Hal ini disebabkan masih banyak udara yang terjebak di pipa.
Hingga kini, pihaknya tetap menyiagakan mobil tangki air untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di wilayah-wilayah yang belum teraliri air.
“Kami berusaha terus melakukan normalisasi, mudah-mudahan malam bisa mengalir di wilayah ujung. Apabila pada jam sibuk, normalisasi agak sulit, karena pemakaian serentak. Kalau sudah masuk malam hari, mudah-mudahan bisa cepat,” tutupnya. (Hrs)