Pemimpin itu adalah, realitas simbolik bagi eksistensi sebuah bangsa-negara. Yang harus memiliki kemampuan untuk memberikan identitas, menyatukan dan mengarahkan bangsa dan negaranya. JIka, pemimpin berfungsi sebagai orang yang harus mempengaruhi, mengendalikan dan mengarahkan yang dipimpinnya ke tujuan yang dimilikinya. Maka, kita sebagai rakyat, harus tahu betul apa yang menjadi visi atau tujuannya dimana kita akan dibawa kesana. Dalam tataran teoritis-filosofis, tujuan yang dimilikinya bisa jadi tidak jauh berbeda (semuanya baik). Namun, yang harus kita waspadai adalah, apakah tujuan yang dibuatnya itu keluar dari kediriannya, dengan kata lain visi, misi dan tujuannya itu telah menubuh dengan dirinya. Untuk melihat menubuh dan tidaknya visi, misi dan tujuannya itu bisa dilihat melalui rekam jejaknya. Apakah rekam jejaknya mencerminkan visi, misi dan tujuan yang kini ditawarkannya?
Rekam jejak atau algoritma kehidupan seseorang akan memberi tahu kepatutan dan kelayakan untuk memimpin bangsa-negara yang besar dan beragam ini dimasa depan. Pemimpin yang bisa menyatukan potensi bangsa dan kemudian mengarahkan potensi dimaksud untuk menantang zaman.
Untuk itu, diperlukan dua kekuatan dalam diri seorang pemimpin agar ia layak untuk dipercaya dan diakui. Kekuatan pertama adalah, integritas. Seperti apa integritas yang dimilikinya, seperti itulah kebijaksanaan dan kearifan yang akan keluar darinya. Kedua, kecakapan. seperti apa kecakapan (kemampuan) yang dimilikinya? Memilih pemimpin bukan persoalan suka atau tidak suka. Ini persoalan pilihan sejarah bagi bangsa-negara dimasa depan. Lihatlah calon pemimpin dimasa lalunya, masa kininya dan masa depannya.