Dewan Desak PT. Tamarris Bertanggungjawab Atas Musibah Kematian Anak Tercebur saat Pulang Ngaji

 

Pamijahan – Anggota DPRD Kabupaten Bogor dapil IV, Ruhiyat Sujana mendesak perusahaan Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) PT. Tamarris untuk bertanggungjawab atas meninggalnya Muhamad Maulana (7) yang terperosok ke dalam aliran sungai atau bendungan milik perusahaan tersebut.

Ruhiyat menyampaikan, setelah melihat langsung kelayakan bendungan yang dimiliki PT. Tamarris di Desa Cibunian, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor.

Ia menilai, tidak ada keamanan bagi masyarakat yang hendak melewati bendungan atau aliran air yang dimiliki perusahaan PT. Tamarris.

“Sangat tidak aman, tidak ada penjaga apapun untuk menghalangi antara bendungan dan jalan warga. Ini perli dievaluasi,” kata Ruhiyat, Selasa 16 April 2024.

Ia menyebut, kecelakaan yang menimpa Muhamad Maulana tidak serta merta kesalahan korban yang melewati jalur tersebut, namun kesalahan perusahaan yang tidak memberikan ruang aman untuk jalan masyarakat.

“Bahkan pasca kejadian, perusahaan hanya membatasi dengan jaring saja. Perusahaan harus bangun papar yang lebih aman supaya kejadian serupa tidak terjadi,” papar dia.

Ia mendesak, PT. Tamarris agar segera membangun pagar atau pembatas yang aman agar masyarakat juga aman dan nyaman saat melintas di aliran sungai itu.

“Sebelum ada korban kembali pihak perusahaan agar segera membangun pagar penghalang agar kejadian serupa tidak terjadi kembali.. Sebagai wakil rakyat asal pamijahan akan berkordinasi agar pihak perusahaan tersebut dipanggil,” tegas dia.

Sebelumnya, Nasib nahas terjadi pada seorang bocah berumur 7 tahun bernama Muhamad Maulana, warga Desa Cibunian, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor.

Muhamad tewas karena melewati aliran sungai wilayah Cibunian, Pamijahan usai mengaji pada Sabtu 9 Maret 2024 lalu malam hari.

Kapolsek Cibungbulang, Kompol Zulkernaidi menyebut, kejadian itu terjadi pada sekitar pukul 19;00 WIB di Kampung Muara, Desa Cibunian.

“Dia merupakan pelajar SD kelas 2. Dia dinyatakan meninggal dunia di lokasi TKP yang mana korban terpeleset masuk kedalam aliran sungai,” papar dia, Senin 11 Maret 2024.

Zulkernaidi memaparkan, Muhamad saat ini tengah pulang mengaji bersama temannya. Namun, saat pulang dirinya dengan temannya melewati sisi aliran sungai.

“Sayangnya, Muhamad terpeleset jatuh ke aliran air,setelah temannya berteriak minta tolong kemudian warga melakukan pencarian,” papar dia.

Tak lama, jasad Muhamad ditemukan dengan keadaan telah meninggal dunia setelah 30 menit pencarian oleh warga sekitar.

“Sekitar 30 menit korban berhasil ditemukan dan kemudian dibawa ke bidan,namun korban sudah dalam keadaan meninggal dunia,” jelas dia.

 

 

ARTIKEL REKOMENDASI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *