Bogor – bogorOnline.com
Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Pertamina akan mengucurkan dana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) untuk membangun “Kampung Niaga” dengan menggandeng pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di wilayah Sempur yang rencananya akan dipusatkan di Kampung Rambutan, Kelurahan Sempur, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor.
Hal tersebut dikatakan, Area Manager CSR & SMEPP PT. Pertamina regional Jawa bagian Barat Khazali Nasution saat audiensi dengan Wali Kota Bogor Bima Arya di ruang Paseban Punta, Balaikota Bogor, didampingi pendamping PKBL Sri Bawono.
PKBL PT. Pertamina ini ditujukan untuk meningkatkan kemampuan usaha kecil mitra binaan Pertamina agar menjadi tangguh dan mandiri sekaligus memberikan multiplier effect bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Kami memiliki program Kampung Niaga Sempur atau program pemberdayaan ekonomi masyarakat yang akan melibatkan masyarakat di Kelurahan Sempur,” kata Khazali, Kamis (5/10/17).
Selain itu kata Khazali, PKBL PT. Pertamina juga ingin membantu Kota Bogor untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dengan memanfaatkan potensi yang ada, bahkan menjadi salah satu daya tarik kunjungan wisata. Ia berharap kedepan Kampung Niaga ini dapat menghasilkan produk UMKM unggulan yang dapat dipamerkan
“Nantinya akan ada rumah produksi yang dibangun, seperti pengembangan produksi Wayang Golek yang ada di Kelurahan Sempur,” sebut dia.
Sementara itu, Lurah Sempur Rena Da Frina menyebutkan, ada sebanyak 25 pelaku UMKM yang akan dilibatkan dalam pembangunan Kampung Niaga ini. Tahap awal, PKBL PT. Pertamina akan membantu penyediaan alat dalam membantu proses produksi.
“Ada UMKM produksi rumahan yang akan dibantu, seperti es krim, dodongkal, wayang golek, bandrek dan lainnya,” tutur Rena.
Menanggapi rencana tersebut, Walikota Bogor Bima Arya meminta konsep Kampung Niaga ini harus jelas dan dapat terintegrasi dengan rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor dalam menata kawasan Sempur.
“Menurut saya pastikan konsepnya seperti apa, apakah terintegasi dengan penataan Sempur. Kampung Niaga ini harus unik dan produknya juga harus unik. Bagaimana caranya warga bisa datang dan kembali datang,” tandas Bima. (Nai)