Usai Dicurhati Pedagang Eks Taman Topi, Ini Solusi Dinas Koperasi dan UMKM

Kota Bogor – bogorOnline.com

Dinas Koperasi dan UMKM Kota Bogor sebagai lidding sektor pemindahan 240 pedagang kaki lima (PKL) eks Taman Topi di Jalan Dewi Sartika ke Jalan Nyi Raja Permas akan berupaya untuk bisa meramaikan tempat relokasi tersebut yang kini relatif sepi.

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM, Anas S. Rasmana menilai bahwa Nyi Raja Permas memiliki prospek sangat tinggi kedepan untuk jangka panjangnya setelah terintegrasi dengan beberapa pembangunan yang selesai di kawasan itu.

“Untuk jangka panjang, jika dilihat masa depan dari Nyi Raja Permas punya prospek sangat tinggi, sebab dengan nanti alun-alun kota dibuka, Taman Topi selesai dan Masjid Agung selesai, otomatis Nyi Raja Permas bisa menjadi salah satu blok dan apabila punya ikon atau branding tertentu itu akan banyak datang orang ke sana,” ujarnya, Kamis 29 Agustus 2019.

Belum lagi, sambung Anas, dengan adanya rencana pembangunan transportasi Trem yang jalurnya akan melintas ke kawasan tersebut setidaknya bisa meramaikan Nyi Raja Permas kedepannya.

“Nah, untuk jangka pendek memang agak payah masih sepi, karena pintu kereta (Stasiun Bogor) ditutup. Kemudian, Nyi Raja Permas buka bukan jalur lalu lalang orang hanya dijadikan tempat stanby sebentar orang mau ambil dan menyimpan barang-barang grosir,” imbuhnya.

Oleh karena itu, kata dia, solusi jangka pendeknya dan telah dilakukan adalah pemohonan pembukaan pintu dekat Stasiun Bogor. Namun hingga saat ini masih menunggu izin dari Direktorat Jenderal (Ditjen) Perkeretaapian.

“Dishub sudah melanyangkan surat untuk pembukaan pintu ke PT KAI. Permintaan itu sementara ditolak karena harus ada izin Ditjen Perkeretaapian. Hari ini, kita akan pasang spanduk yang isinya semacam pengumuman terkait keberadaan pedagang pindah ke Nyi Raja Permas,” urainya.

Lalu, sambung Anas, untuk meramaikan tempat relokasi nanti akan diadakan berbagai kegiatan di sana. Misalnya, bazar murah, olahraga senam bersama atau jika memungkinkan belanja ramai-ramai seperti waktu relokasi pedagang Suryakencana ke eks pasar Sukasari.

“Ini baru akan dirapatkan hari Rabu yang dipimpin oleh pak Sekda, untuk mengadakan event-event agar ramai di sana. Rapat juga dihadiri oleh perwakilan pedagang dan dinas-dinas terkait,” tandas Anas.

Sebelumnya, sejumlah PKL eks Taman Topi mengaku omzet penjualannya kian anjlok pasca direlokasi ke Jalan Nyi Raja Permas oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor. Pasalnya, sejak dipindah pada 6 Agustus 2019 lalu, hingga kini sepi pembeli. Hingga kemudian dilakukan pertemuan bersama dinas terkait untuk mencari solusi kedepannya, kemarin.

(HRS)

ARTIKEL REKOMENDASI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *