Tanjungsari, bogorOnline.com-Serah terima jabatan (Sertijab) Kepala Desa (Kades) Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Bogor, Kamis (19/12/2019) silam, menyisakan cerita panjang. Pasalnya, panitia pelaksana dituding mengeruk keuntungan dengan melakukan pungutan terhadap kades yang melaksanakan sertijab.
“Betul, ada sertijab kades yang dilaksanakan di aula Masjid Raudhatul Faizin. Sedianya enam kades, tapi salah satu berhalangan karena sedang dirawat di Klinik Puskesmas Tanjungsari. Jadi tinggal lima kades yang diserahterimakan,” kata Tatang Rahmat kepada bogoronline.com, Kamis (2/1/2020).
Lanjut dia, kabar miring yang menimpa panitia terkait pungutan terhadap kades dalam pelaksanaan sertijab, ditepis habis. Kata dia, tidak ada pungutan dalam pelaksanaan, yang ada kesepakan diantara kades. Karena, pasca sertijab, para Kades beserta BPD dan para Panitia Pilkades serta seluruh undangan, digiring ke Rumah Makan Saung Bagus, Kampung Serena, Sirnarasa Kecamatan Tanjungsari.
Pada saat acara makan bersama itulah, membutuhkan dana karena tidak ada yang gratis. Dengan jumlah sekitar 30 orang, tidak sedikit membutuhkan dana. Bahkan, ada kades yang harus mengeluarkan dana lebih demi lancarnya acara.
Karena, dari 5 kades hanya 3 yang bersedia mengumpulkan dana, yakni Jafar Maulana (Tanjungsari), H. Juhendi Ahmad Zulfikar (Selawangi) dan Mu’min Sonjaya (Sirnasari). Sementara, dua lainnya, Deni Firdaus Z (Sirnarasa) dan Endang Parid Maruf (Sukarasa) tidak ikut ke rumah makan. “Bagaimana panitia mengeruk keuntungan, yang ada juga nombokin kekurangan,” tandas Tatang Rahmat.
Kades Tanjungsari, Jafar Maulana membenarkan adanya dana yang diambil dari para kades. Direncanakan, dana sebesar Rp 2 juta setiap kades, akan digunakan untuk makan bersama. Namun dari 5 kades, yang mengeluarkan dana hanya 3 kades.
“Dalam mengumpulkan dana, itu diluar sertijab karena dilakukan setelah acara selesai. Dana itu, untuk acara makan bersama. Setelah dikumpulkan oleh panitia, dananya masih kurang. Terpaksa saya harus mencukupkan kekurangannya,” kata Jafar.
Lanjut dia, dengan berkumpulnya kades ke rumah makan Saung Bagus, sebagai kades baru merupakan kesempatan baik bersilaturrahmi dengan unsur Muspika Tanjungsari. Termasuk para BPD dan panitia pilkades dari desa lain.
“Dengan mengumpulkan dana sebesar itu, saya tidak keberatan, justru ada manfaatnya karena bisa kenal dengan muspika, BPD dan panitia pilkades. Saya pastikan, dana itu bukan pungutan, tapi patungan para kades untuk makan bersama. Tidak ada paksaan, semua ikhlas memberikan termasuk saya,” pungkas Jafar. (Soeft/jang)