Cibinong – Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (Distanhorbun) Kabupaten Bogor dikabarkan menolak rencana bantuan dari jalur aspirasi Komisi IV DPR RI dengan sejumlah alasan. Padahal selama ini dinas tersebut telah menerima sejumlah besar bantuan aspirasi seperti alat mesin pertanian. Namun karena ulah sebagian kecil staf di kantor tersebut, membuat bantuan jalur aspirasi hangus di tahun anggaran 2020.
Penolakan itu disampaikan salah satu tim sukses Anggota Komisi IV DPR RI, Ichsan Firdaus, Arif Bahtiar. Menurut Arif, bantuan tersebut harusnya sudah diterima Kementerian Pertanian (Kemtan) per 10 Mei 2020, yakni batas akhir masa toleransi usulan bantuan. Namun hingga 11 Mei 2020 Kementerian Pertanian belum menerima surat usulan dari Distanhorbun Kabupaten Bogor.
“Akibat belum diterimanya surat pengajuan tersebut membuat bantuan kementerian tersebut hangus dan mungkin itu lebih baik bagi Dinas Tanaman Pangan Bogor. Mereka tidak perlu disibukkan mengurus pekerjaan dari instansi vertikal di pusat, lebih baik mengurus APBD 1 dan APBD 2 yang sudah kelihatan angka-angkanya,” ujar Arif kepada wartawan, Senin 11 Mei 2020.
Padahal kata Arif, selama ini berbagai bantuan alsintan usulan Distanhorbun tetap diakomodir meskipun tidak berdampak sama sekali secara politik pada partai berlambang Pohon Beringin. Namun dengan kerendahan hati dan sikap ingin bekerjasama membangun pertanian di Bogor, tidak disambut dengan positif oleh Distanhorbun.
“Kami sudah seringkali mengakomodir permintaan dinas baik kelompok tani pengajuan dari mereka yang dekat dengan dinas dan orang-orang dinas, meskipun tidak ada dampak politik sama sekali ke partai. Namun itu semua tidak cukup, jadi mereka ingin kami hanya memenuhi usulan mereka saja. Sikap arogansi dinas ini akan kami sikapi serius,” tegas Arif.
Rencananya dalam waktu dekat kantor di Sindangbarang, Kota Bogor itu akan didatangi puluhan petani yang terancam tidak mendapat bantuan. Sementara petani yang diusulkan untuk mendapat bantuan dari dinas juga akan didatangkan oleh dinas menghadapi para petani yang tidak mendapat bantuan. Ancaman terjadi bentrok fisik antara dua kelompok tani itu mungkin tidak akan terbendung di bulan ramadhan tahun ini. (*)