Kementrian Kominfo Berikan Sosialisasi Percepatan Penanggulangan Kemiskinan Ekstrim dan Antisipasi Wabah Penyakit Mulut dan Kuku di Leuwiliang Bogor

Bogor, Bogoronline.com – Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kominfo) menggelar Forum Sosialisasi Percepatan Penanggulangan Kemiskinan Ekstrim dan Antisipasi Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Sabtu (18/06/2022). Kegiatan tersebut dihadiri oleh masyarakat umum, pemerintah daerah maupun non formal serta pemerintah pusat.

Veronica Enda selaku Asdep Bantuan dan Subsidi Tepat Sasaran Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan mengatakan dalam materinya, terdapat 4 point penting tentang strategi dan data kemiskinan. Yang pertama, strategi Penanganan Kemiskinan berupa program yang bersifat kolaboratif yang terdiri dari program penurunan beban pengeluaran, peningkatan pendapatan serta meminimalisir kantong kemiskinan; Strategi penanganan kemiskinan juga bersifat subsidi dan ditekankan pada pemberian bantuan yang tepat sasaran sehingga dilakukan transformasi subsidi; Data kemiskinan dihimpun dari data P3K yang merupakan data untuk masyarakat yang termasuk kedalam kategori masyarakat miskin, dengan bentuk data By Name By Address (BNBA); Pengukuran kemiskinan dilakukan dengan indikator yaitu pemenuhan kebutuhan dasar.

Sedangkan, drh. Prihartini selaku Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesmavet Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Bogor, menyampaikan point penting dalam paparannya terkait penyakit mulut dan kuku pada hewan (PMK) yang harus dipahami masyarakat. Menurut drh. Prihartini, penyakit PMK tidak menular ke manusia; gejala yang timbul pada hewan ternak yang terpapar PMK yaitu air liur yang menetes terus menerus, banyak terdapat sariawan pada mulut dan lidah, kuku membengkak dan bernanah; Jika terdapat hewan yang terindikasi terjangkit maka dapat melaporkan ke UPT Puskeswan di Pamijahan.

Acara yang dilanjutkan dengan sesi tanya jawab, yang justru banyak bertanya seputar strategi penanganan kemiskinan serta menyampaikan aspirasinya terkait kemiskinan.

Omat Eri Pribadi warga Kecamatan Leuwiliang meminta agar Pemerintah membenahi data penerima bantuan karena dilapangan masih saja ada bantuan yang tidak tepat sasaran. “Lalu apakah ada layanan hotline pengaduan untuk menginformasikan hal tersebut, apabila bantuan tidak tepat sasaran atau data penerima bantuan masih bermasalah,” ujarnya.

Merespon pertanyaan dan aspirasi yang masuk, Veronika menjawabnya satu per-satu dengan cukup detail.

Veronika menjelaskan bahwa, data di tingkatan pusat masih terdapat data yang tidak valid dan pemerintah pusat bekerja sama dengan sektor-sektor kewilayahan di tingkat daerah untuk tindak lanjut mengenai data tersebut. “Untuk layanan hotline ada, sehingga diharapkan pemda bekerja sama dalam melaporkan data yang invalid di lapangan,” katanya.

Terkait PMK, drh Prihartini menambahkan bahwa Penyakit PMK sudah terjadi di Desa Cibeber II, namun sudah dapat tertangani dan hewan ternak sudah dinyatakan sembuh.

ARTIKEL REKOMENDASI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *