Cijeruk – Mahasiswa Fakultas Pertanian dan Peternakan (Fapet) Universitas Djuanda Bogor, perdalam ilmu pertanian dan peternakan bersama petani di Desa Cipelang, Kecamatan Cijeruk Kabupaten Bogor.
Sejumlah Mahasiswa dan Mahasiswi tersebut, memperdalam ilmu pertanian bersama kelompok karya Tani Cipelang, dalam rangka kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN).
Serius, Mahasiswa Fapet Universitas Djuanda, serius perdalam ilmu pertanian bersama petani desa Cipelang di lahan SHGU No 10.
Siti Ai Nurhayati Mahasiswi semester enam Jurusan Agribisnis menyampaikan rasa terimakasihnya kepada petani dan pembina Petani dan Peternak Milenial Indonesia (HPPMI) Anton , yang telah memberikan sambutan hangat dan fasilitas yang menjadi kebutuhan kegiatannya.
“Saya sangat berterimakasih kepada para petani, terutama pembina HPPMI Kabupaten Bogor bapak Anton yang sudah memberikan fasilitas dan membimbing kami untuk mengetahui secara langsung cara bercocok tanam dan berternak yang baik.” Tuturnya.
Dihubungi melalui telepon selulernya, Pembina HPPMI Kabupaten Bogor, Anton, mengaku sangat mendukung aktifitas pertanian terutama petani milenial yang akan melanjutkan peroduksi pangan di Indonesia khususnya.
Meski demikian Anton menambahkan, produksi pertanian akan menurun jika tidak mendapatkan perhatian dan pembelaan dari pemerintah, terutama mengenai ketersediaan lahan pertanian abadi. “Selain kami bantu dengan memberikan edukasi soal pertanian dan pemasaran hasil , kami juga berharap ada campur tangan pemerintah mengenai ketersediaan lahan, benih, pupuk dan pasar .” harap Anton
Kebanyakan Petani di kabupaten Bogor, menggarap lahan tidur yang sejak puluhan tahun lalu sudah dikuasai pengembang. Seperti petani Cipelang saat ini Bercocok tanam menggarap lahan tidur di lokasi SHGB Nomor 10. Meskipun sudah puluhan tahun tidak dimanfaatkan oleh pengembang belakangan ini diketahui lahan tersebut diklaim sudah dialihkan ke perusahaan yang akan membangun Tempat Pemakaman Bukan Umum di lahan itu .
Setelah mengetahui lahan pertanian akan digarap pengembang, para petani mulai resah sehingga sudah menurunkan semangatnya untuk berhasil dari pekerjaan dibidang pertanian. “Ini yang menurut saya harus menjadi pemikiran bersama, bagaimana nasib serupa tidak dialami oleh para petani milenial.” Harap Anton .