Pendidikan, BogorOnline.com – Lagi-lagi, aksi penahanan Ijazah bagi alumni siswa di sekolah lanjutan tahap atas (SLTA), kembali terjadi.
Hal itu seperti dialami, oleh salah seorang alumni siswi dari Sekolah Menengah Kejuruan Swasta (SMKS) Bina Mandiri yang beralamat di Jl. Kedung Halang Jl. Raya Pemda KM 3, Pangkalan III Bogor, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Menurut sumber kepada wartawan media ini, sebut saja Januar membeberkan, jika dirinya terharan-heran, bila diera saat ini untuk di wilayah Kabupaten Bogor masih ada pihak sekolah yang menahan ijazah bagi alumni nya yang telah lulus, hanya karena persoalan masih terdapat tunggakkan administrasi yang belum mampu dilunasi oleh pihak wali murid.
“Saya mau minta tolong, ini ada warga kelurahan Tengah, Kecamatan Cibinong, yang ijazah nya ditahan karena belum lunas bayarannya,” kata Januar kepada wartawan media ini, Selasa (19/11/23) lalu.
Ia menerangkan, ketidak mampuan pihak keluarga dari siswi yang diketahui berinisial MW itu, lantaran kondisi keuangan keluarganya yang sangat kurang mampu untuk melunasi tunggakan tersebut.
Selain itu, sambung dia, si anak yang merupakan lulusan SMK swasta itu beberapa waktu lalu juga, pernah datang ke sekolah dulunya untuk menimba ilmu dengan membawa Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM), yang tujuannya untuk meminta keringan dari pihak sekolah.
“Namun ditolak alias tidak berlaku SKTM yang dibawanya itu. Sementara ini anak orang nggak mampu, ibunya sudah meninggal, bapaknya masih ada cuma gak tahu kemana. Dan si anaknya juga hanya tinggal sama neneknya saja,” tegas dia.
Terpisah, ketika hal ini dikonfirmasi kepada Kepala Sekolah (Kepsek) SMKS Bina Mandiri Bogor, Mantri Karno Dihardjo tak menampik jika hal itu memang terjadi di sekolah yang ia pimpin.
Menurutnya, dia menginginkan pihak orang tua dari siswi ini dapat bertemu secara langsung dengan dirinya di sekolah, yang tujuannya ia secara pribadi ingin mengetahui secara betul masalahnya secara gamblang.
“Orangtuanya aja ketemu saya pak, ketemu supaya tahu masalahnya apa. Cuma ijazah mah saya kasih, nggak usah repot-repot, ketemu saya aja,” katanya, belum lama ini.
Dia juga membeberkan, bila penahanan ijazah kepada beberapa alumni di sekolah yang dipimpinnya itu tak hanya dialami oleh siswi MW ini. Melainkan juga, diduga ada banyak mantan alumni lainnya yang mengalami kondisi sama.
“Anaknya aja nanti ketemu saya, banyak anak yang begitu, tapi ada yang ngomong ke saya. Ada yang bawa ormas atau wartawan, nanti saya bantu, karena banyak juga yang saya bantu,” akunya mengakhiri.