BOGORONLINE.com, SUKAMAKMUR-Keberadaan tambang batu di Kampung Gunung Batu Desa Sukaharja, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor mengancam kehidupan warga sekitar. Gurandil atau penambang liar semakin leluasa melakukan aktifitasnya. Sehingga, jika kegiatannya dibiarkan maka lokasi tambang yang merupakan salah satu tujuan wisata, akan rusak.
Ironisnya, Tiga Pilar yang terdiri Kecamatan dan Polsek Sukamalmur serta Koramil Jonggol terkesan melakukan pembiaran. Bahkan pihak Polsek Sukamalmur mengaku belum mengetahui keberadaan tambang yang sudah bertahun – tahun dengan ritasi 40 mobil sehari itu.
Berbagai upaya telah dilakukan masyarakat untuk menutup lokasi tambang seperti melapor dan memasang portal, namun para gurandil lebih kuat. Termasuk mengirimkan somasi atau teguran kepada pihak pengusaha agar menghentikan penambangan, namun kegiatannya semakin menjadi-jadi.
“Jika teguran penutupan tambang yang dilayangkan masyarakat tidak diindahkan, mereka mengancam akan melakukan aksi untuk menutup paksa penambangan tersebut,” kata warga Desa Sukaharja, Raden Giri kepada bogoronline.com di Gunung Batu, Selasa (11/02).
Lanjut Giri yang juga anggota Peradi Jakarta ini, aksi yang akan dilakukan masyarakat bertujuan mengingatkan Pemerintah Kabupaten Bogor agar serius mengambil tindakan dengan menghentikan kegiatan gurandil sebelum terjadi longsor seperti di Sukajaya.
“Ini ancaman serius yang ada di depan mata,tidak bisa dibiarkan. Kalau pemerintah tidak mendengar tuntutan, jangan salahkan masyarakat jika mengambil langkah sendiri dengan melakukan penutupan paksa,” lanjut Giri.
Sampai berita ini ditayangkan, baik Camat dan Kapolsek Sukamakmur maupu Danramil Jonggol terkait penambang liar, belum memberikan jawaban. Bahkan Kapolsek Sukamakmur dan Danramil Jonggol sulit ditemui. (Soeft)
kepada yang terhormat kabupaten bogor,
lihatlah gunung batu sukaharja – sukamakmur diraruksak,,