Januari Aquarta: Muhammadiyah, Kerja Nyata Menjaga Bangsa

BOGORONLINE.com-BOGOR CIBINONG

Akhir-akhir ini akal sehat kita sedikit terganggu dengan hebohnya berita bantuan 2 triliun rupiah yang diberikan oleh salah satu keluarga pengusaha Akidi Tio. Untuk membantu penanganan Covid 19 yang ternyata terindikasi besar hoaks. Meski sempat meramaikan jagat maya, berita yang bombastis tersebut seakan kini hilang, tanpa kejelasan dan pertanggung jawaban yang pasti akan kebenaran dan tidaknya bantuan tersebut. Tidak hanya Kepolisian sebagai penerima secara simbolis seluruh masyarakat Indonesia seakan kena “ Prank “, sebuah lelucon yang lagi ngetrend dimasa kini.

Tak lama selang berita heboh tersebut ramai diperbincangkan, Muhammadiyah melalui sekretaris umum Pimpinan Pusat Abdul Mu’ti menyampaikan kepada Media, bahwa berdasarkan laporan dana tahunan organisasinya sudah menyalurkan bantuan 1 triliun lebih, untuk membantu penanggulangan pandemi covid 19. Bahkan tidak hanya itu pihaknya telah melibatkan lebih dari 83 rumah sakit dari 116 Rumah Sakit milik Muhammadiyah, belum lagi 75 ribu relawan baik tenaga kesehatan maupun relawan kemanusiaan yang juga ikut dikerahkan. Entah apa motif dibalik penyampaian Abdul Mu’ti terkait bantuan Muhammadiyah, bisa jadi karena terprovokasi dengan berita 2 triliun tersebut, yang sempat dijadikan bahan nyinyiran oleh beberapa buzzer yang seakan mempertanyakan peran tokoh-tokoh Islam dalam memberikan bantuan dimasa pandemi.
Tetapi apapun itu, rasanya jika kita melihat track record Muhammadiyah selama ini, tidak akan ada yang menyangsikan mencapaian yang luar biasa tersebut, karena Sebagai sebuah organisasi yang berdiri pada tanggal 18 November Tahun 1912 atau dalam Tahun Islam bertepatan dengan tanggal 9 zulhijah 1330 Masehi. Sejak awal berdirinya Muhammadiyah sudah memberikan kontribusi bagi bangsa ini, sebagai sebuah organisasi Muhammadiyah tidak hanya berfokus kepada kegiatan keagaman, tetapi juga dengan gerakan ilmunya masuk dalam mengentaskan persoalan ke ummatan, sesuai dengan pesan yang tersirat dari KH. Ahmad Dahlan sebagai pendiri Muhammadiyah “ Jadilah kalian dokter, jadilah kalian insinyur, jadilah kalian guru, jadilah kalian arsitektur tapi kembalilah kepada Muhammadiyah” jadi sangat jelas, Muhammadiyah bukan kaleng – kaleng.(rul)

ARTIKEL REKOMENDASI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *