Jalan Bomang ada jurang Pak Pj Bupati,Tolong Jangan Banyak Seremonial

Bogor Utara1.5K views

 

Bogoronline – Banyaknya masalah dipembangunan ruas jalan Bojong Gede – Kemang  (Bomang) rupanya belum menyentuh hati PJ Bupati Bogor, Asmawa Tosepu.

Rusaknya struktur atas jembatan, adanya temuan BPK pada pembangunan ruas jalan dan jembatan, kumuh dan gelap saat malam hari.

<span;>Ada dugaan sebagian lahan yang dipakai untuk jalan Bomang belum dibebaskan dari pemiliknya, tak heran kalau ada satu ruas jalan Bomang menyempit,  tidak lurus meski lainnya memanjang dan normal.

Ironisnya, Pemkab Bogor membiarkan ada jurang menganga sekitar 7 meter.  Jurang ditengah ruas jalan Bomang ini telah ada sejak dua tahun lalu, namun tidak ada upaya apapun dari Pemkab Bogor untuk menutup atau sekedar memberi penerangan jalan guna meminimalisir potensi kecelakaan.

Pemkab Bogor juga tidak pernah memberi  keterangan sehingga ada kubangan ditengah ruas jalan Bomang. Keterangan warga menyebut , Jurang dengan lebar sekitar 30 meter ini muncul bersamaan dengan selesainya pembangunan ruas jalan Bomang untuk wilayah desa Tajurhalang. Setidaknya telah dua kali terjadi kecelakaan. Dua mobil masuk ke jurang tersebut.

Apa yang belakangan dinyatakan PJ Bupati Bogor, Asmawa Tosepu soal jalan Bomang,  jauh dari ekspektasi masyarakat. PJ Bupati mengambil inisiatif untuk menyerahkan jalan Bomang  ke Pemerintah Pusat sebagai jalan Nasional. Dengan pengajuan ini peluang jalan Bomang masih akan terlantar, karena menunggun keputusan dari pemerintah pusat, menyetujui atau tidak menjadikan jalan nasional sekaligus penganggarannya.

“Kami sudah komunikasikan dan pemerintah kita ingin ini nanti menjadi jalan nasional biar pemeliharaannya pengelolanya termasuk kelanjutan pembangunan jalan layang itu kita mohonkan pemerintah pusat melalui kementerian PUPR untuk pembangunan jalan layang itu,” tutur Asmawa Tosepu dikutip ceklis1.com

Sejumlah warga mengaku tidak tahu menahu soal pendanaan jalan Bomang. Mereka mengatakan sudah hampir dua tahun ada jurang diantara ruas jalan Bomang yang tidak disentuh Pemkab Bogor. “Jurang ini setahu saya sudah dua kali makan korban dua mobil masuk ke dalam, karena kalau malam gelap dan jurangnya dalam banget, ” kata salah satu warga susukan, Tajurhalang Kabupaten Bogor, Ismiyadi.

Dia mengatakan, jalur Bomang telah jadi akses penting sehingga mobilisasi pengendara sangat ramai baik siang atau malam. Namun untuk malam hari, semua pengemdara mengandalkan penerangan mobil atau motor.

Tanpa penerangan memadai, kata Ismiyadi, kecelakaam kerap terjadi saat pengendara melintas diperempatan karena tidak ada traffic light atau rambu lalu lintas.

Bebarapa waktu lalu, dua motor beradu body setelah dua pengendaranya memacu motornya dengan kencang. “Tabrakan pas diperempatan karena gelap tidak ada rambu rambu peringatan atau yang lain, ” ujar warga lain, yusuf.

Ismiyadi mengatakan, penguasa Kabupaten Bogor sudah mengabaikan kepentingan masyarakat Tajurhalang meski sudah beberapa kali ganti penguasa. “Yang saya tau, seneng bener dengan acara acara seremonial, berteori ini mah gak ada juga yang diperbuat untuk nuntasin jalan Bomang, padahal deket bener dengan kantornya. Yang Camat deket yang Bupati deket, ” ujarnya.

Sebelumnya, Koordinator Centre For  Budget Analysis , Jajang Nurjaman meminta Kapolda  baru Jawa Barat Irjen Akhmad wiyagus segera mengusut adanya indikasi permainan di proses lelang hingga pengerjaan jembatan Bomang senilai Rp 44,7 miliar.

Menurut Jajang, pembangunan jembatan bernilai puluhan miliar ini salah satu objek temuan BPK. Selain pembangunan ruas jalan Bomang yang dibangun tahun 2023.

Sementara hingga berita ini diturunkan, sebagian  struktur atas jembatan ditutup dengan plastik ukuran besar. Dibawah plastik diketahui ada timbunan tanah untuk menutup bagian bangunan jembatan yang sebelumnya amblas. Belum diketahui kapan kerusakan jembatan tersebut akan diperbaiki. (Ald)

 

Jurang ditengah ruas jalan Bomang.(BO)

ARTIKEL REKOMENDASI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *