Proyek Riset Siswa SMA Plus YPHB di Dieng Diuji Peneliti

BOGORONLINE.com – Sebanyak 223 siswa kelas II SMA Plus YPHB Kota Bogor mengikuti Youth Research Camp (YRC) di kawasan Dieng, Jawa Tengah.

Dalam program kerja sama SMA Plus YPHB Kota Bogor dengan ekotifa, para siswa yang terbagi ke dalam 44 kelompok tersebut melakukan riset di kawasan Dieng.

Kepala Sekolah SMA Plus YPHB Kota Bogor, Joko Pitoyo mengatakan, YRC merupakan program unggulan yang sudah menjadi rutinitas SMA Plus YPHB Kota Bogor dengan menggandeng ekotifa.

“Program ini sesuai dengan visi SMA Plus YPHB menghadapi era global, anak-anak harus berpikir kritis untuk menemukan sesuatu yang bisa diinovasi untuk kebutuhan masyarakat sekitar Bogor,” kata Joko, Sabtu, 25 Februari 2023.

Joko menambahkan, untuk tahun ini pihaknya juga menggandeng penguji proyek riset peneliti BRIN, Sukma Surya Kusumah serta Dosen Manajemen dan Kewirausahaan PPM School of Management, Anggun Pesona.

“Sekarang tahap pengujian hasil riset. YRC sendiri berlangsung selama tiga bulan dengan tujuh hari di lapangan di Dieng, dan sekitar dua minggu penyusunan laporan,” imbuhnya.

Dia mengutarakan, proyek riset ini tentunya harus ada tindak lanjutnya, sehingga inovasi dari para siswa ini dapat memberikan kontribusi untuk kepentingan masyarakat.

“Tindak lanjut produknya harus kita diciptakan produk untuk kepentingan masyarakat Bogor atau tempat risetnya di Dieng,” ucapnya.

Ditempat yang sama, Co-Founder ekotifa, Afro Indayana mengatakan, riset yang dilakukan setiap kelompok dengan lima peserta ini wajib memiliki tingkat muatan riset yang tinggi dan menjawab masalah yang ada.

“Mereka per dua kelompok juga didampingi satu tutor dari berbagai latar belakang pendidikan perguruan tinggi dengan profil luar biasa,” katanya.

Pada YRC 2023, dari 44 kelompok memiliki luaran yang solutif dan aplikatif yang terdiri dari 26 proyek riset IPA dan 18 proyek riset IPS.

Dari jumlah itu, kemudian ditentukan empat proyek riset terbaik dari IPA dan IPS yang diuji oleh peneliti dan praktisi di aula SMA Plus YPHB Kota Bogor.

Afro mengatakan, YRC ini tujuannya sederhana, yakni untuk mengaktifkan fitur kepekaan dari siswa SMA terhadap alam dan sosial.

“Jadi kita coba dari kelas 2 SMA, supaya nanti kelas 3 fokus perguruan tinggi sudah punya modal, minimal bisa menemukan solusi dari masalah yang ada di sekitar,” tandasnya.

Sementara, peneliti BRIN, Sukma Surya Kusumah menyampaikan apresiasi atas diselenggarakannya YRC. Menurutnya, program ini untuk mentrigger pelajar SMA dari sejak dini sudah diterapkan rasa keingintahuan dan hal tersebut modal untuk menjadi peneliti yang handal.

“Jadi mulai dari berpikir logis, kritis dan pentingnya penelitian untuk menyelesaikan masalah yang ada di lapangan sudah terpikirkan sejak dini. Jadi tidak ada kata terlambat, mudah-mudahan Indonesia di tahun 2045 bisa memperoleh generasi emas dengan program seperti ini,” kata Sukma. (Hrs)

ARTIKEL REKOMENDASI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *